Rabu, 09 November 2011

visi,misi,motto


VISI

Menjadikan lembaga pendidikan dasar
yang berkualitas dengan output SDM yang cerdas,
beretika dan berwawasan global.
MISI

Menyelenggarakan pendidikan dasar yang berkualitas
dengan mengoptimalisasikan sumber daya secara maksimal
melebihi standar nasional.

Melahirkan alumni SD yang bersikap jujur, amanah, terampil, tekun, cakap,
mandiri, sabar, gigih, serta tanggap terhadap lingkungan, daya saing yang tinggi
guna melanjutkan jenjang pendidikan lanjutan.

Membangun sikap mental civitas akademika yang unggul, responsive, tangguh
dan terpercaya dengan penguasaan materi, metode ajar yang baik serta mampu
membuka cakrawala siswa dengan pendekatan logis dan pemanfaatan sains
dan teknologi dasar.

MOTTO

Bangsa yang besar dimulai dari pendidikan dasar yang bermutu.

menanam pohon nasional





Murid-murid SD PLTU Suralaya Wukir Retawu kelas 5 dan 6 pada pagi hari tgl 28-11-2008 sekira pukul 09:00 s/d 10:00 mengikuti kegiatan menanam pohon dalam rangka "Peduli Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Nasional" bersama TK Condrodimuko, pegawai Indonesia Power UBP Suralaya, tokoh masyarakat, Pejabat lingkungan DPRD Cilegon dan Dinas Pertambangan.

imunisasi tetanus




SD PLTU Suralaya Wukir Retawu pada hari Jum'at tanggal 10 Januari 2009 kedatangan tim Puskesmas Merak sekira pukul 09:30 am. Ibu Irnawati bersama asistennya menyiapkan peralatan suntik untuk memberikan imunisasi tetanus kepada siswa dan siswi kelas 2 terdiri dari kelas A dan B. Bu Irna menjelaskan kepada anak-anak akan pentingnya imunisasi tetanus untuk memberikan kekebalan tubuh. Jika kita terluka akibat terkena paku, seng, dll. maka imunisasi dapat menghindari infeksi kuman dan bakteri akibat luka tsb.

Di bawah ini adalah artikel tentang penyakit tetanus dari Wiki Pedia Bahasa Indonesia.

Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang dan spasme dan paralisis pernapasan.

Patogenesis dan Patofisiologi

Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).

Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.

Pengobatan

Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.

Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.

Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.

Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

Prognosis

Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.

Pencegahan

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster

Pada seseorang yang memiliki luka, jika:

1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu
menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan
vaksinasi
3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan
suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.

pelantikan pramuka penggalang ramu



Setiap setahun sekali SD PLTU Suralaya Wukir Retawu mengadakan kegiatan pelantikan pramuka penggalang Ramu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim oubond Gobes (Games of Outbond for School)yang tidak lain adalah kakak-kakak pembina pramuka dan juga guru-guru SD Wukir Retawu itu sendiri. Beberapa acara kegiatannya adalah outbond dengan berbagai permainan tim seperti sangkutan tali, holahop, kapal karam, jaring laba-laba, goa gelap, stik goyang, menara air dll, outbond fisik dengan fasilitas yang disediakan di sekolah, diantaranya kawat berduri, ban gantung, ayunan tali, climbing, dll. Kegiatan Bintal (Bimbingan Mental) juga diselenggarakan di malam hari antara pukul 23:00 s/d 01:00, anak-anak berjalan seorang diri atau berdua mendaki bukit di belakang sekolah, tentunya dengan kakak-kakak pembina yang sudah stand by di pos jaga masing-masing. Pada tahun yang lalu juga diadakan acara 'nyemplung', di mana anak-anak secara bergiliran dan berkelompok di bawa ke tengah pantai kelapa tujuh dengan perahu karet dan pelampung yang sudah terpasang di badan. Mereka dilepas di tengah laut dan harus mampu berenang sampai ke tepi pantai. Tentunya dengan tim SAR yang sudah siap membantu jika ada masalah. Kegiatan ibadah sholat juga selalu diadakan secara berjama'ah, dilanjutkan dengan tausyiah. Kegiatan makan selalu bersama di dalam satu nampan untuk mendidik kebersamaan.

Kegiatan ini mendidik kemandirian, keberanian, ketangkasan, kerjasama tim, disiplin, kesabaran, daya juang, kecerdasan spiritual dan sikap-sikap positip lainnya yang perlu dibentuk sejak dini sebagai bekal mereka dalam menghadapi perjuangan hidup yang masih panjang setelah lulus sekolah dasar nanti.

lomba bercerita se Propinsi Banten


Selamat buat adik kita Trisnawati karena berhasil meraih juara ke-II lomba bercerita tingkat Propinsi Banten. Semoga menjadi pemacu prestasi bagi teman-teman yang lain. Amin... Berikut beritanya dari Radar Banten...radarbanten
Yuliana Maharani dari SMPN 3 Pandeglang dan Nirmala Radi Hasanah dari SDN 04 Rangkasbitung, Lebak, masing-masing meraih juara pertama Lomba Bercerita tingkat SLTP dan SD se Provinsi Banten yang digelar Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten di Hotel Mambruk, Anyer, Selasa-Kamis (12-14/5).

Selain memperoleh tropi, keduanya berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 7,5 juta.
Adapun juara dua tingkat SLTP diraih oleh Elvin Khairunnisa dari MTs N Model Pandeglang, dan juara tiga M Ikhsan Maulana dari SMPN 1 Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sedangkan untuk juara harapan masing-masing jatuh ke Kresna Aditya dari SMPN 6 Tangerang, Kota Tangerang, sebagai juara harapan I, Harapan II diraih Marcheall Said W dari SMPN 5 Kota Cilegon, dan harapan III direbut oleh Ratna Awaliya Tunisa dari SMPN 2 Rangkasbitung, Kaementara untuk juara II dan III tingkat SD diraih oleh siswa dari Kota Cilegon yang masing-masing dimenangkan oleh Trisnawati dari SDN Wukir Retawu, dan Bimar Pranata dari SDIT Raudhatul Jannah. Sedangkan untuk juara Harapan I berhasil direbut Arini dari SDN Ciputri Pandeglang, Harapan II oleh Nadila Anisa Salsabila dari SD Al-Azhar Kota Cilegon, dan yang terahir harapan III jatuh kepada Siti Nursaffanah Hasna dari SDN 2 Kota Serang.
Juara II dan III baik tingkat SD maupun SLTP selain memperoleh tropi masing-masing membawa pulang uang sebesar Rp 5 juta dan Rp 3 juta. Sedangkan untuk juara harapan, para pemenang memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 1 juta untuk harapan I, Rp 750 ribu harapan II, dan Rp 500 ribu untuk Harapan III. Hadiah uang tunai untuk juara harapan ini diberikan secara khusus oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Serang.
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten Sudiyati mengatakan, kegiatan lomba bercerita tahunan ini sengaja diselenggarakan dalam rangka meningkatkan minat baca khususnya di kalangan siswa. “Dengan lomba membaca ini kami berharap para siswa termotivasi untuk mencintai buku dan dunia bacaan,” ungkapnya. Khusus untuk juara satu lomba bercerita tingkat SD akan mewakili Provinsi Banten dalam lomba serupa di tingkat nasional.

BACK TO BADUY ETAPE 4

BADUY, sebagian masyarakat Banten masih mempunyai kesan menyeramkan bila mendengar kata “BADUY”. Bahkan warga Rangkas sendiri yang berdekatan dengan wilayah Baduy masih menganggap bahwa di Baduy masih seram, angker dengan cerita mitos dan segala hal tetek bengek yang ada. Mereka hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut yang tidak valid. Salah satu contoh yang masih kental melekat di hati masyarakat luar bahwa di Baduy Dalam (Cibeo) hanya terdapat 40 rumah (40 kepala keluarga), bila lebih dari itu mereka harus keluar. KATANYA cerita seperti itu turun-temurun ditelan bulet-bulet sampai sekarang. Padahal rumah di kawasan Baduy Dalam (Cibeo) sudah mencapai 180 rumah dan lebih dari 200 kepala keluarga. Banyak hal yang dapat dijumpai dan diamati di kawasan Baduy Dalam mulai dari budaya, adat istiadat, kehidupan bermasyarakat, cara bercocok tanam dan berbagai macam keunikan-keunikan lainnya.

Berbekal rasa penasaran dan keingintahuan apa yang ada di kawasan Baduy Dalam membuat siswa-siswi SD PLTU SURALAYA WUKIRRETAWU, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Bantenmencoba melakukan kunjungan ke kawasan Baduy Dalam (Cibeo dan Cikertawarna). Mungkin dari sekian puluh bahkan mungkin sekian ratus SD yang ada di wilayah Banten, baru SD Wukirretawu yang sering datang berkunjung merambah pedalaman suku Baduy. Perjalanan pertama mulai dirintis pada bulan Mei 2005. Dari keberhasilan perjalanan tersebut hampir setiap tahun khususnya siswa-siswi kelas 6 melakukan kunjungan merambah pedalaman suku Baduy Dalam. Pada tanggal 22-24 Mei 2009, angkatan ke-4 kembali melakukan kunjungan yang terdiri dari 19 orang siswa-siswi (Athira, Gita, Dhea, Vany, Yola, Rilis, Nila, Regita, Ipah, Intan, Dena, Kirom, Fauzan, Agi, Vijay, Yudha, Andri, Bagas dan Ari) dan 1 orang alumni SDWR (Dora) yang sedang menyusun skripsi tentang kesehatan gigi orisinil penduduk pedalaman suku Baduy. Dora adalah mahasiswi dari jurusan Kedokteran Gigi Universitas Tri Sakti. Perjalanan ini juga didampingi oleh 5 orang guru SDWR ( Mr. Rahmat, Mr. Yoga, Mr. Arief, Ms. Tyas dan Ms. Fatma) serta 2 orang partisan dari pelatih Drum Band (Mr. Andi dan Mr. Opik).


Inilah cuplikan kisah perjalanan merambah pedalaman suku Baduy angkatan ke-4 pada tanggal 22 s/d 24 Mei 2009, selamat menyaksikan (eh, membaca...):

Jum'at siang sekira pukul 14:30 pada tanggal 22 Mei 2009 rombongan SDWR yang terdiri dari 19 orang siswa-siswi kelas 6 disertai 5 orang guru pendamping dan 2 orang partisan tampak duduk berbaris saling berhadapan di sebuah gerbong kereta api jurusan Merak-Jakarta. Kami duduk di gerbong belakang yang cukup 'mengesankan'. Tidak seperti biasanya anak-anak yang duduk manis di kursi empuk dalam mobil ber-AC, maka kami berada di kereta yang ramai dengan penumpang dengan aneka barang bawaan dan tujuan yang berbeda-beda. Beberapa orang membawa barang dagangan seperti daun pisang yang bertumpuk-tumpuk terikat, serta berkarung-karung kacang. Sesekali bolak-balik pedagang menawarkan dagangannya, seperti tahu, kacang, perhiasan, handuk, minuman, dll. Namun anak-anak nampaknya enjoy saja menikmati perjalanan ini, mereka sesekali bercanda ria . Kira-kira baru setengah perjalanan hujan turun cukup deras, sehingga mengakibatkan beberapa cipratan air masuk ke dalam gerbong melalui pintu yang terbuka. Beberapa orang berusaha menutup pintu gerbong tsb. Pak Rahmat Hidayat selaku pimpinan rombongan mengatakan bahwa ini semua dilakukan untuk mendidik anak-anak supaya kuat, tidak manja, dan dapat melihat realita kehidupan sebenarnya di masyarakat.



Kami tiba di Stasiun Rangkasbitung sekitar pukul 16:00 sore hari. Anak-anak dipersilahkan untuk buang air kecil sebelum melanjutkan perjalanan. Karena dari stasiun Rangkasbitung menuju Ciboleger membutuhkan waktu kira-kira 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil angkutan umum yang telah dicharter sebelumnya. Medan yang dilalui menuju Ciboleger cukup berat juga. Banyak jalan yang berlubang, terkadang tanjakan dan turunan terjal yang berkelok-kelok. Beberapa anak tertidur di dalam mobil karena sudah diberi obat anti mual.

Tiba di Ciboleger kurang lebih pukul 18:00 Magrib, di sebuah lapangan yang cukup luas. Naik ke atas berupa tangga yang berundak-undak menuju sebuah warung makan kecil milik Bu Yati, namun memiliki ruangan yang cukup untuk menampung rombongan, kami menginap selama satu malam. Di tempat ini juga kami telah disambut oleh mang Aja (Ayah Kodo anak-anak memanggilnya). Mang Aja adalah warga Baduy Dalam (Cibeo) yang biasa menemani kami dalam perjalanan ke Cibeo. SD Wukirretawu memang sukup sering setahun sekali mengadakan perjalanan ini dan mengingap di rumah mang Aja di Cibeo. Beberapa orang Baduy Dalam lainnya juga menemani Mang Aja.

Di warung makan dan penginapan Ciboleger inilah anak-anak beristirahat, makan dan sholat. Masjid juga cukup dekat tempatnya. Esok pagi adalah perjalanan yang cukup panjang. Jarak dari Ciboleger ke Cibeo kira-kira 12 km. Perjalanan ini dapat ditempuh selama 4 jam bagi anak-anak, dan 2 jam bagi orang dewasa yang sudah terbiasa.



Ciboleger memang biasa menjadi tempat menginap bagi para perambah suku Baduy. Malam itu juga cukup ramai dengan siswa-siswi dari SMA 10 Bandung yang cukup banyak juga (sekitar 200-an). Mereka menginap tersebar di beberapa rumah di Desa Ciboleger ini. Para siswa/i ini baru saja selesai mengadakan perjalanan ke Baduy Dalam dan keesokan paginya mereka akan melanjutkan perjalanan wisata ke pantai Carita baru kemudian kembali ke Bandung. Di Ciboleger ini juga kami berjumpa dengan Dora (alumni SDWR angkatan 2000) yang sedang menyusun skripsi tentang kesehatan gigi orang-orang Baduy Dalam. Dora diantar oleh ayahnya dengan mengendarai mobil pribadi ke Ciboleger. Dora memang sudah merencanakan untuk ikut bersama rombongan SDWR dalam penelitiannya yang ke-2 di Cibeo. Selepas Isya, Pak Rahmat mengajak anak-anak berjalan-jalan di sekitar Desa Ciboleger. Di tempat ini juga banyak tersedia bermacam-macam souvenir seperti tas, kaos, kalung, gelang, cincin dengan ciri khas Baduy. Beberapa anak sibuk berbelanja. Di tempat menginap ini juga Pak Rahmat memberikan pengarahan kepada anak-anak tentang perjalanan besok. Beberapa pesannya diantaranya adalah bahwa mereka harus membawa tas masing-masing pulang dan pergi, tidak boleh dititipkan. Berkata terus terang jika dalam perjalanan ingin buang air kecil atau besar. Harus menghormati adat-istiadat orang-orang Baduy karena kita adalah pengunjung. Di tempat ini kami juga ngobrol-ngobrol dengan warga Baduy, Mang Aja sendiri sudah lumayan paham dengan Bahasa Indonesia.

Pagi hari Sabtu tanggal 23 Mei 2009, kami melakukan senam pemanasan di sekitar jalan di Ciboleger. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan kondisi fisik selama perjalanan nanti. Di sekitar kami banyak siswa/i SMA 10 Bandung yang berfoto-foto, kemudian naik ke kendaraan untuk berangkat.



Singkat kata, setelah sarapan, kemudian menyiapkan perbekalan dan berpamitan. Dari tempat penginapan kami terus berjalan naik ke atas mengikuti tangga batu yang sudah ditata rapih menuju tempat Jaro Dainah (Kepala Desa Kanekes) untuk sowan. Setelah itu perjalananpun dimulai.

Iring-iringan merayap pelan di antara rumah-rumah penduduk Desa Kaduketuk (Baduy Luar). Seorang ibu-ibu dengan tekunnya sedang memintal benang menjadi kain menggunakan alat pintal khas. Perjalanan ini dimulai pukul 08:00 pagi. Pak Rahmat mengatakan bahwa berangkat di pagi hari agar fisik lebih siap karena telah beristirahat malamnya, dan udara juga masih cukup segar. Perjalanan penuh dengan tanjakan-tanjakan dan turunan yang cukup terjal. Tidak terasa kami sampai di sebuah danau (danau Dandang). Rombongan beristirahat sejenak dengan menanggalkan tas masing-masing dan minum. Kemudian kami berfoto-foto sejenak di tepi danau. Alam Baduy memang benar-benar mempesona. Hutan terbentang luas di area yang berbukit-bukit tinggi. Menurut Pak Rahmat perjalanan angkatan ke-4 ini cukup cepat juga, sehingga beberapa kali kita berhenti sejenak agar tidak terlalu cepat sampai di Desa Cibeo. Sedangkan Ayah Kodo bersama Dora dan 2 orang Baduy Dalam lainnya sudah berjalan terlebih dahulu di depan jauh meninggalkan anak-anak.

Hari semakin siang semakin panas, ditambah lagi kami harus melewati sebuah tanjakan yang paling tinggi dengan nafas terngos-ngos. Setelah melewati tanjakan yang cukup tinggi, jalan akhirnya mendatar dan kami tiba di sebuah saung milik warga Baduy untuk beristirahat. Di tempat ini akhirnya muncul juga beberapa sinyal operator seluler untuk berkomunikasi. Kami istirahat cukup lama di saung ini, beberapa anak merebahkan dirinya di tanah dan di bawah pohon besar dekat saung, tidak peduli lagi kotor atau tidak. Mr. Arif duduk di serambi saung dan di sana nampak seorang ibu-ibu bersama 3 orang anaknya. Di tempat ini juga disediakan air minum bagi yang lewat. Puas-puasin deh istirahatnya... Setelah agak lama beristirahat, menghabiskan snack dan minum, kami berdiri dan kembali melakukan senam peregangan untuk melemaskan kembali otot-otot yang kaku (senam lagi oy...). Di depan masih ada tanjakan yang cukup tinggi, dan setelah itu akan menemui lebih banyak turunan dan turunan hingga ke Desa Cibeo.

Siang hari sekitar pukul 11:30 kami mulai mendengar suara gemericik air menandakan keberadaan sungai yang berarti Desa Cibeo juga sudah dekat. Ternyata turunan yang panjang ini juga membuat dengkul lumayan gemetar menahan berat badan hingga akhirnya kami bertemu sebuah jembatan bambu yang melintasi sungai. Di seberang jembatan sudah terlihat rumah-rumah warga Cibeo.

Cibeo adalah sebuah Desa di Baduy Dalam yang cukup bersih dan tertata rapih. Mereka masih kental dalam memegang adat-istiadat. Misalkan, tidak boleh berkendaraan dan memakai alas kaki kemanapun pergi, tidak menggunakan detergent, sabun dan pasta gigi. Struktur rumah mereka juga tidak boleh menggunakan unsur besi seperti paku. Mereka tidak memelihara hewan berkaki empat seperti sapi dan kerbau. Warga Cibeo wajib bertani dan berladang, mereka menyimpan padi di dalam tempat yang disebut Leuit. Kehidupan begitu sederhana, rukun dan damai. Begitu jauh dari hingar-bingar, ambisi dan pertarungan hidup seperti di kota besar. Di rumah Mang Aja inilah anak laki-laki tidur di malam hari, sedangkan anak perempuan di rumah tetangga Mang Aja. Selain kami beberapa pengunjung lainnya juga menginap di Cibeo ini. Tidur di rumah mang Aja cukup sejuk dan nyaman, bahkan bebas nyamuk. Mungkin karena keseimbangan alam yang benar-benar dijaga.



Di Baduy Dalam, selain jembatan bambu juga terdapat jembatan akar. Akar pohon yang masih lunak dililit-lilitkan menyebrang sebuah sungai. Sehingga ketika akar tersebut tumbuh besar nanti akan menjadi jembatan yang cukup kuat dan unik untuk menyeberangi sungai. Kami menginap satu malam di Cibeo, dan keesokan paginya (Minggu tgl 24 Mei) harus siap kembali berjalan pulang ke Ciboleger dan harus mengejar kereta Banten Express yang berangkat pukul 15:30 dari stasiun Rangkas menuju ke Merak.

Tulisan ini mungkin terlalu singkat untuk menggambarkan secara utuh mengenai detail perjalanan kami. Dikarenakan keterbatasan waktu… Tetapi mudah-mudahan dapat memberikan sumbangsih dan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin…

pelepasan Sd WR angkatan 21




Pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2009 SD Wukirretawu mengadakan acara pelepasan siswa-siswi angkatan yang ke-21. Bertempat di Gedung Serba Guna Komplek PLTU Suralaya. Acara ini dihadiri oleh Bapak ketua YPK PLTU Suralaya( Ridwan Suwarno, SE), Sekretaris YPK (Bapak Sutikno), Ibu Aning (Istri General Manager PT. Indonesia Power), Ibu Bapak kepala UPTD Kecamatan Pulomerak (Drs. H.A. Jumhuri, M.Pd), Bapak Ketua Komite Sekolah (H. Endang Hidayat), ibu-ibu komite sekolah, kepala sekolah SD Wukirretawu yang diwakili oleh Bapak Untung Mulyadi, orang tua/wali murid kelas 6, serta tentu saja bapak/ibu guru SD Wukirretawu.

Acara dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan dari kelas 1 s/d kelas 5 yang merupakan binaan wali kelas masing-masing bersama guru mata pelajaran. Diantaranya Pak Arif Rahman Hakim (Guru KTK) yang membina penampilan solo vokal Mita Auliana (Juara III Provinsi), dialog Bahasa Inggris (Cyntia dan Annida) binaan dari Guru Bahasa Inggris (Mr. Sarono), dll. Pada acara akhir juga tampil ibu-ibu komite dan band dari alumni SDWR.

puisi untuk kelas 6

Setiap hari kita selalu bersama melewati segala kesenangan dan kesusahan, kau telah membanggakan sekolah tercinta ini, kini dirimu t'lah pergi jauh 'tuk menuntut ilmu, janganlah lupa akan segala kenangan di masa sd mu, ingatlah guru-guru yang telah memberikan ilmu kepadamu, teman-temanmu dan adik kelasmu yang slalu siap mendengarkan ceritamu di waktu sd, semoga dengan kami melepaskan kalian, kalian bisa menjadi anak yang berhasil dengan sejuta ilmu dan impian masa depan, selalu berusaha, tidak putus asa dan slalu tetap bersemangat dalam menuntut ilmu.(Dari:Peris Gulthom)

17 agustus 2009




Dalam rangka memperingati hari Pramuka ke-48 dan menyambut kemerdekaan RI yang ke-64, SD PLTU Suralaya "Wukirretawu" tidak ketinggalan dalam memeriahkannya. Berbagai kegiatan lomba-lomba yang lucu dan menarik diadakan pada hari Jum'at tanggal 14 Agustus 2009. Dimulai dengan upacara hari Pramuka pagi hari dilanjutkan dengan berbagai lomba hingga sekitar jam 10.30 siang. Diantaranya adalah balap kelereng, memasukkan pensil ke dalam botol, sepak bola, joget balon dan makan kerupuk. Hadiahnya cukup sederhana, yaitu buku dan alat tulis.

Yang terpenting bagi anak-anak adalah dapat memaknai dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengisi hari-hari kemerdekaan dengan berbagai kegiatan belajar dan kegiatan positip yang membangun lainnya. Sehingga pengorbanan para pendahulu kita mulai dari harta, tenaga, waktu, pikiran bahkan jiwa tidak menjadi sia-sia.



Selasa, 08 November 2011

sejarah berdirinya sd wukir retawu


I. PENDAHULUAN
Perjalanan SD Wukir Retawu bermula ketika awal pembangunan PLTU Suralaya tahap pertama. Sebagai konsekuensi membuka daerah baru dengan dengan penerapan teknologi yang maju, diperlukan banyak SDM agar PLTU Suralaya dapat beroperasi dengan baik dan lancar. Untuk menunjang itu semua dibuatlah sarana perumahan pegawai lengkap dengan pendukungnya termasuk Sarana pendidikan Dasar TK Condro Dimuko dan SD Wukir Retawu.
Saat ini SD Wukir Retawu telah meluluskan lebih dari 966 orang yang sebagian telah berkiprah dalam berbagai bidang dan memiliki catatan prestasi yang baik. Pada saat ini juga tuntutan pendidikan dasar dengan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah mulai dilaksanakan. Tidak cukup dengan KBK saja, keunggulan yang menjadi kekhususan program SD Wukir Retawu telah ditetapkan dengan penekanan pada“Sains dan Teknologi Dasar serta dengan Budi Pekerti yang Luhur”.
Program diatas sangat sesuai dengan lokasi dan atmosfer lingkungan SD yang akrab dengan aplikasi teknologi tinggi, lingkungan sekitar religius dan industrial serta alam yang lengkap dan Indah.

II. SEJARAH DAN PROGRAM


1. KRONOLOGI PENDIDIKAN SD PLTU SURALAYA “WUKIR RETAWU 

A. LATAR BELAKANG

SD PLTU Suralaya Wukir Retawu didirikan dengan tujuan membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk keluarga karyawan PLN PLTU Suralaya untuk mendapatkan sekolah yang bermutu bagi putra-putrinya, mengingat mutu pendidikan yang ada di sekitar PLTU Suralaya masih rendah. Sedangkan sekolah yang dipandang bermutu harus ditempuh +- 25 km dari tempat tinggal yaitu kota terdekat Cilegon, hal ini pun belum sepadan jika dibanding dengan kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung dan lainnya.

Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka KORPRI PLN PIKITTERMAL JABAR membuat angket yang ditujukan kepada seluruh karyawan PLN PLTU Suralaya dan masyarakat sekitarnya.

Dari hasil angket tersebut ternyata hampir semua angket yang kembali mendukung gagasan pendirian sekolah dengan harapan mempunyai kualitas yang baik serta prioritas untuk putra-putri karyawan PLN PLTU Suralaya.

Sehingga diharapkan bagi karyawan PLN PLTU Suralaya lebih tenang bekerja tanpa rasa khawatir tentang keselamatan putra-putrinya dalam mendapatkan pendidikan.


B. 
AWAL BERDIRINYA SEKOLAH
Setelah melalui beberapa kali pertemuan antara Pengurus KORPRI dengan calon orang tua murid makadibentuklah Pengurus Penyelenggara sekolah beserta perangkatnya untuk mempersiapkan lahirnya “ SD PLTU SURALAYA WUKIR RETAWU “ sesuai surat keputusan pengurus KORPRI SUB UNIT PIKITEREM JABAR JAYANomor : KPTS.005/KORPRI - PIKITTEREM /XI/1986.
Dengan adanya kerja keras semua pengurus dan pihak - pihak yang terkait , maka tahapan - tahapan persiapan tersebut dapat diselesaikan dengan baik yaitu :
1. Pengurusan surat ijin operasional penyelenggaraan Sekolah wasta dengan Depdikbud Propinsi Jawa Barat dan Dinas P&K Propinsi Jawa Barat . 

2. 
Menyiapkan tenaga pengajar dengan seleksi calon - calon engajar dari daerah Serang maupun akarta melalui test tertulis , psykotest dan tes kesehatan , kama dipilih 8 oarang pengajar yang terdiri dari :

a. 
Satu orang sebagai Kepala Sekolah 
b. 
Enam orang sebagai guru kelas 
c. 
Satu orang sebagai guru Pendidikan Agam Islam
Calon - calon guru yang terpilih sebelum diterjunkan mengajar diberikan training selama 3 bulan di Laboratorium IKIP Jakarta dan SD Angkasa Halim Perdana Kusuma 

3. Menyiapakan perlengkapan Sekolah dengan peralatan yang disesuaikan dengan peralatan yang disesuaikan dengan sistem belajar Cara Belajar Siswa Aktip ( CBSA ) .


4. 
Melakukan penerimaan murid baru yang berasal dari putra - putri karyawan PLN PLTU Suralaya danmasyarakat sekitarnya . 
Setelah semua persiapan dan persayaratan sebagai sekolah swasta lengkap , maka dibuka secara resmi dengan upacara di halaman SD PLTU Suralaya tanggal 20 Juli 1987 oleh Pemimpin PIKITTERMAL JABAR JAYA dan padatanggal 8 Juni 1988 DIREKTUR UTAMA PLN Bpk Ir. SARJONO berkenan meresmikan SD PLTU Suralaya dengan diberi tambahan nama menjadi SD PLTU Suralaya Wukir Retawu.
Gambar 1. Direktur Utama PLN, Bpk. Ir. Sarjono meresmikan SD PLTU Suralaya Wukir Retawu pada tanggal 8 Juni 1998 didampingi oleh Pimpinan Proyek Induk Pembangkit Termal Jabar Jaya

Nama-nama Ketua Pengurus Harian SD Wukir Retawu mulai tahun 1987 s.d. April 1998.
1. Ir. Djuanda NIW.
2. Ir. Patemin ED.
3. Harry Hendarin GS, BSc.
4. Janziwar, BA
5. Thoyibi, BA.

Masa Transisi dari Pengurus Harian ke Badan Pengurus/YPK PLTU Suralaya April 1998 s.d. sekarang
1. Hanifudin Nowawi, B.Ac.
2. Djoko Mulyono
3. H. Djamhari
4. Ir. M. Ahsin Sidqi, MM
5. Ridwan Suwarno, SE

Outbond



Tidak terasa satu tahun yang lalu SDWR mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat Pramuka Penggalang Ramu. Dan kali ini SDWR kembali mengadakan kegiatan yang penuh dengan permainan Outbond selama 2 hari satu malam. Dimulai dari hari Jum'at tanggal 18 Desember, hingga Sabtu sore tanggal 19 Desember 2009. Dalam kegiatan kali ini SDWR punya 'mainan' baru, namanya Flying Fox. Sebuah permainan meluncur dengan cara bergantung menggunakan kawat sling yang dilingkarkan di atas pohon besar tepat di sebelah pagar masuk sekolah. 

Permainan Flying Fox ini benar-benar menguji mental dan nyali anak-anak, termasuk para kakak pembina juga. Walaupun dari bawah kita melihatnya biasa saja, namun begitu merasakan di atas pohon cukup lumayan 'srrrrr' juga. Ditambah lagi tiupan angin yang membuat pohon bergoyang-goyang dan menimbulkan suara berderit pada tumpuan bambu-bambu dan papan yang dibuat untuk tempat berpijak. Pada awalnya Flying Fox ini dibuat lebih tinggi, namun setelah dicoba, ternyata di awal meluncur terasa begitu tajam dan proses pengereman juga terasa menyentak ke badan, sehingga sudut luncuran lebih diperkecil dengan menurunkan sekitar 1 meter ke bawah tinggi awal luncuran. Sehingga sesuai dengan usia anak Sekolah Dasar.



O2S dan Kunjungan ke KRI YOS SUDARSO TNI AL




Salam ..................... Olahraga ...............!!!!
BAPOPSI Kecamatan Pulomerak Pada Tanggal 9,10 Februari 2010 telah menyelenggarakan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kecamatan Pulomerak (Ketua Panitia O2SN Bp. Najiulah, Waka Bpk. Sodikin,S.Pd. Sekretaris Bp. Sudirmanto,S.Pd. ,Bendahara Bpk. Fadeli, S.Pd dan semua Guru Olahraga sebagai Kord. sekaligus sbg Wasit memimpin jalannya Pertandingan) di lapangan bola Komplek PLTU Suralaya dan di sarana olahraga SD PLTU Suralaya WR yang diikuti 25 SD Se Kecamatan Pulomerak antara lain Cabor: Sepak bola mini, Sepak Takraw, Bola Volly Mini (pa-pi), Bulutangkis (pa-pi), Catur (pa-pi), Tenis Meja (pa-pi), Atletik KID, sangat meriah sekali pada saat pembukaan O2SN 2010 yang diiringi Marcing Band Gita Wahana Indonesia Power siswa siswi SD PLTU Suralaya Wukir Retawu.




Dalam acara pembukaan dihadiri oleh Bapak Camat Pulomerak, Kepala Dinas Kota Cilegon, Kepala Dispora Kota Cilegon, Kepala UPTD Kec. Pulomerak, Manager Humas PT Indonesia Power, Pimpinan YPK PLTU Suralaya, Kepala sekolah se Kecamatan Pulomerak dan Dewan Guru Olahraga sebagai Panitia Penyelenggara dan pembina Olahraga. Untuk mengisi acara hiburan SD PLTU Suralaya Wukir Retawu menampilkan Marcing Band Gita Wahana Indonesia Power dan solo vokal Mita Auliana murid kelas 5 SD PLTU Suralaya Wukir Retawu yang telah meraih juara tingkat Propinsi Banten tahun 2009 yang merupakan binaan Bapak Arif Rahman Hakim selaku guru SBK, ditambah tampilan LKBB dari SDN Kahal yang telah meraih juara Favorit tingkat Kota Cilegon (Kepsek Ibu Siti Futirot, S. Pd.). Acara O2SN tahun 2010 Kecamatan Pulomerak waoooooo.....wooooow sangat meriah sekali. Bpk. Drs. Ruhyadi (Kepsek ), Sudirmanto, S. Pd. & Sarjono sebagai Guru Olahraga dan dewan guru yang lain SD PLTU Suralaya Wukir Retawu sangat bangga sekali karena dalam O2SN tahun 2010 Tingkat Kecamatan Pulomerak sebagai Juara Umum. Bapak Martha Yoga seabgai dokumentasi mengabadikan moment-moment yang meriah tsb. Yaa Allah ....Puji syukur kami panjatkan kehadiratMu. Amin ...... 

Disela-sela keramaian acara pembukaan O2SN, tampak sepasukan cilik anak-anak kelas 2 yang berjalan mengitari lapangan, menuju sebuah bis yang telah stand-by. Bis ini akan berangkat menuju pelabuhan peti kemas PENI, dalam rangka memenuhi undangan dan kunjungan ke kapal perang KRI, dengan tujuan untuk menanamkan rasa cinta Bahari dan naionalisme anak-anak terhadap NKRI. Semua murid SD Wukirretawu dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang tidak mengikuti acara O2S ikut serta menuju KRI TNI AL dengan waktu yang telah dibagi keberangkatannya selama 2 hari, Selasa dan Rabu.




Pertandingan olahraga O2S berlangsung cukup seru. Terutama pada pertandingan sepak bola putra dan bola voley putri. Sepak bola putra SD Wukirretawu berhasil mencapai final setelah adu penalti yang cukup alot melawan SDN Taman Sari II. Di final bertemu dengan SDN Widyatama. Pertandingan begitu seru dan menarik, anak-anak SDN Widyatama cukup tangguh dan memiliki skill yang baik dan merata di antara pemainnya. Sehingga beberapa kesempatan untuk menjebol gawang lawan berhasil ditepis oleh pemain belakang SD Widyatama. Sempat terjadi kecelakaan kecil ketika Wildan pemain tengah SD Wukirretawu berbenturan dengan pemain penyerang SDN Widyatama sehingga Wildan terluka pada bagian mulutnya, sehingga harus diganti dan beristirahat. SD Wukirretawu akhirnya kalah 2-0 dari SDN Widyatama, gol pertama adalah gol bunuh diri, dan gol kedua gol sebuah tendangan jarak menengah yang tidak dapat dijangkau oleh kiper. Namun, semangat dan usaha perjuangan anak-anak patut untuk diberikan penghargaan karena berhasil mencapai babak final. Beberapa anak-anak yang berbakat ditiap cabang olahraga dari berbagai SD juga akan dipilih kembali untuk mengikuti lanjutan kegiatan di tingkat Kota Cilegon.




Pada bola volley putri, SD Wukirretawu berhasil memperoleh juara I, setelah pertandingan yang cukup seru di final melawan SDN Wilulang. 

Semangat sportivitas, kebersamaan, kekeluargaan, kegembiraan dan nilai-nilai luhur lainnya adalah tujuan utama yang hendak dicapai dalam kegiatan olahraga tingkat Sekolah Dasar ini. Kalah dan menang adalah hal yang biasa. Hal yang luar biasa adalah nilai-nilai luhur tsb. 

puisi untuk "SD WUKIR RETAWU"

Wahai Wukir Retawu…………
Kau Adalah Tempat Kami Menimba Ilmu
Sekolah Dimana Kita Bermanin Riang Bersama Teman-Teman
Dan Tempat Dimana Kita Melewati Hari-Hari DiSekolah

Waktu Demi Waktu’pun Berlalau…….
Kini Kita Semua Sudah Beranjak Dewasa
Umur Kita’pun Bertambah
Sekarang Kami Sudah Duduk Di Kelas 6 Tapi……………… 
Wkatu Itu Sebentar Lagi Tlah Berlalu 
UASBN’PUN Sedah Kita Lalui
Ujian Praktek’pun Telah Selesai Kami Jalani
Semua Itu Kita Jlani Dengan Penuh Semangat

Tuhan………………
Berikanlah Semua Berkat Dan MukjizatMu Kepada Kmi
Kepada Sekolah Kmai Yg Tercinta Ini
Agar Kami Semua Mendapat NEM yg Memuaskan

latihan qurban






Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Ya, itulah senandung takbir anak-anak SD Wukirretawu pada hari Senin tanggal 6 November 2011 sekitar pukul 08:00 pagi. Ya, hari ini anak-anak akan menyaksikan penyembelihan hewan qurban, seekor sapi. Sapi ini adalah hasil dari sumbangan anak-anak SD Wukirretawu, dan dimaksudkan sebagai latihan untuk berkurban. Dagingnya sendiri akan dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Inti dari kegiatan berkurban adalah kerelaan kita untuk berkorban karena perintah Allah S.W.T. Bahwa segala sesuatu membutuhkan pengorbanan untuk meraihnya. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim A.S. yang bahkan rela menyembelih anaknya sendiri Nabi Ismail karena itu adalah perintah-Nya. Walaupun pada akhirnya digantikan oleh seekor domba, karena Allah hendak menguji Nabi Ibrahim.